“BOLA VOLLY”
Disusun
Oleh:
Yuni
Eka Nurfadilah
SDN SENDANGREJO 1
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
A. Sejarah
Permainan Bola Voli
William G. Morgan
(New York, 1870–1942) adalah tokoh asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pencipta
olahraga bola voli.
Morgan muda kuliah di Springfield
College yang dikelola YMCA (Young Men’s Christian Association). Di
sana ia bertemu dengan James Naismith yang pada tahun 1891 menciptakan olahraga
bola basket. Setelah lulus, pada tahun 1895 ia mulai bekerja sebagai Direktur
Pendidikan Jasmani di YMCA di Massachusetts. Di sana ia menciptakan permainan
bernama Mintoinette yang dirancang tidak seberat basket agar cocok
dimainkan orang-orang yang lebih tua. 9 Februari 1895 menjadi hari
kelahiran permainan ini.Dirancang berdasarkan olahraga lain asal Jerman bernama
faustball, permainan yang ini kemudian berganti nama menjadi volleyball
(bola voli).
Setelah bertemu dengan James
Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada
tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan
menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan
James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang
instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan
Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah
diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith.
Olahraga permainan Mintonette
sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan
beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi
empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket,
baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya,
permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda
lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
Perubahan nama Mintonette menjadi
volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi
pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun
1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical
Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of
Physical Education of the International Committe of YMCA) mengundang dan
meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di
stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA,
Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani.
Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim
beranggotakan lima orang.
Dalam kesempatan itu, Morgan juga
menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di
dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya
pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada
batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan
sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak
melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).
Demonstrasi pertandingan yang
dibawakan oleh kedua tim, serta penjelasan yang telah disampaikan oleh
Morgan-pun telah membawa sebuah perubahan pada Mintonette.Perubahan pertama
yang terjadi pada permainan tersebut terjadi pada namanya. Atas saran dari
Profesor Alfred T. Halstead yang juga menyaksikan dan memperhatikan demonstrasi
serta penjelasan Morgan, nama Mintonette-pun berubah menjadi Volleyball (bola
voli). Pemilihan nama Volleyball sebagai pengganti Mintonette-pun tidak
dilakukan dengan tanpa pertimbangan. Nama Volleyball dipilih berdasarkan
gerakan-gerakan utama yang terdapat pada permainan tersebut, yaitu gerakan
memukul bola sebelum bola tersebut jatuh ke tanah (volley).
Pada awalnya, nama Volleyball-pun dieja
secara terpisah (dua kata), yaitu “Volley Ball”. Kemudian pada tahun 1952,
Komite Administratif USVBA (United States Volleyball Association) memilih untuk
mengeja nama tersebut dalam satu kata, yaitu “Volleyball”. USVBA adalah
persatuan olahraga bola voli yang terdapat di Amerika Serikat. Asosiasi ini
pertama kali didirikan pada tahun 1928, dan pada saat ini USVBA lebih dikenal
dengan nama USAV (USA Voleyball). Setelah demonstrasi tersebut, komite YMCA
berjanji untuk mempelajari peraturan-peraturan permainan yang telah ditulis dan
diserahkan ke Morgan.
Beberapa peraturan yang pertama kali
ditulis oleh Morgan adalah penggunaan net setinggi 6 feet 6 inch (ukuran ini
disesuaikan dengan tinggi rata-rata orang Amerika yang pada abad ke-19 tersebut
ternyata lebih pendek), lapangan berukuran 7.6 x 15.2 m2, dan dimainkan oleh
beberapa orang pemain. Dalam peraturan lama tersebut, permainan terbagi atas
sembilan babak. Pada setiap babak, masing-masing tim memperoleh kesempatan
untuk melakukan servis (memukul bola di awal permainan/pukulan bola pertama).
Selain itu, dalam peraturan yang pertama kali dibuat tersebut tidak terdapat
batasan kontak antara pemain dengan bola, sebelum bola tersebut dapat dipukul
dan berpindah ke wilayah lawan. Jika pemain melakukan kesalahan ketika
melakukan servis, maka ia masih diijinkan untuk melakukan servis yang kedua.
Sedangkan pemukulan bola ke arah net akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran
dan berakibat kehilangan skor, kecuali pada saat melakukan servis yang pertama.
Karena setelah servis pertama, masih terdapat kesempatan untuk melakukan servis
yang kedua. Akhirnya, merekapun memodifikasi dan menerbitkan peraturan tersebut
pada bulan Juli 1896.
B. Sejarah
Perkembangan Bola Voli di Indonesia
Indonesia mengenal permainan bola
voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan
jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya
dan bola voli khususnya. Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara
Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia,
terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan
pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia
sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota
besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari
1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan
dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan
kegiatan-kegiatan baik ke dalam maupun ke luar negeri sampai sekarang.
Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV
1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I
di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bola voli seperti
jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok
tanah air.Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam
kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan
peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di
Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah
perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior
Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal
3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano
Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto
Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang
kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam
kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah :
1. Sovyet
2. Jepang
3. Brazil
4. Bulagaria
5. Kuba
6. Yunani
7. Polandia
Sedangkan Indonesia sendiri baru
dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI
Jendral (Pol) Drs. Mochamad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari
jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang
berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di
luar negeri.
C. Pembinaan
Bola Voli Di Indonesia
Perkembangan bola voli Indonesia
dari tahun ke tahun, tidak lepas dari sikap konsisten pihak Sampoerna Hijau
dalam mensponsori setiap event bolavoli di Indonesia baik ditingkat Nasional
maupun event-event lokal.Pembinaan bolavoli di Indonesia memiliki beberapa
jenjang pembinaan resmi PBVSI.
ü PROLIGA.
Adalah event profesional Indonesia. Event ini dikemas dengan penggabungan
sebuah kompetisi bolavoli dengan entertainment agar permainan bolavoli bisa
melibatkan dan dapat dinikmati oleh banyak orang. Setiap tim yang mengikuti event
ini, diwajibkan untuk mengikat pemain – pemainnya secara profesional.
ü LIVOLI.
merupakan even pertandingan antarklub tertinggi di Indonesia. Livoli diikuti 10
klub resmi PBVSI putra dan putri terbaik di Indonesia. Setiap pemain yang
berlaga pada even ini merupakan atlet binaan klub atau yang berstatus anggota
di klub yang bersangkutan. Melalui even Livoli akan ditentukan peringkat klub
secara nasional. Untuk klub yang berada diperingkat 2 terbawah akan
terdegradasi dan wajib mengikuti even Kejurnas antarklub.
ü KEJURNAS.
merupakan even yang mempertandingkan semua perwakilan klub resmi daerah yang
terdaftar di PBVSI. Klub yang berhak mengikuti kejurnas adalah klub finalis
pada even kejurda. Sedangkan untuk klub Finalis Kejurnas memiliki hak promosi
untuk mengikuti LIVOLI.
ü
KEJURDA.
Even ini dilaksanakan oleh masing-masing propinsi. Kejurda merupakan tolok ukur
tingkat keberhasilan pembina.
D. Peraturan
Permainan
Adapun peraturan permainan bola voli
diantaranya sebagai berikut :
1.
Lapangan Bola Voli
2.
Net/ Jaring
a. Panjang
: 9,5 m
b. Lebar
: 1 m
c. Tinggi
jaring putra : 2, 43 m
d. Tinggi
jaring putri : 2, 24 m
Di bagian tepi jaring di pasang
antena dengan ukuran panjang antena 1,80 m.
3.
Jumlah Permain
a.
Setiap regu terdiri dari 6 orang permain
b.
Permainan cadangan maksimal 6 orang
4.
Pergeseran Permain
Jika regu penerima servis berhasil
mematikan bola di lapangan lawan, maka permain bergeser satu posisi searah
jarum jam (misalnya : posisi satu ke posisi enam, posisi enam ke posisi lima,
posisi lima ke posisi empat, dan seterusnya)
5.
Game/ Set.
Permainan ditentukan dengan
game/set. Regu yang memperoleh / mengumpulkan angka 25 terlebih dahulu adalah
pemenang dalam game tersebut. Jika kedudukkan angka 24 – 24, maka dinyatakan
jus (deuce) dan regu yang memperoleh selisih dua angka terlebih dahulu adalah
pemenangnya.
Kemenangan regu bola voli ditentukan
dengan dua sistem:
a. Sistem
Two Winning Set yaitu setiap regu dikatakan menang bila telah memenangkan dua
set.
b. Sistem
Three Winning Set yaitu regu dikatakan menanng bila memenangkan tiga set
6.
Memainkan Bola
a. Suatu
regu berhak memukul / memainkan bola maksimal 3 kali (disamping blok)
b. Seorang
permain boleh memukul / memainkan bola dua kali berturut – turut (kecuali memblok
/ membendung)
c. Permain
diperbolehkan memainkan bola menggunakan seluruh bagian tubuh (misalnya : kaki,
kepala) dengan catatan pantulan bola sempurna / tidak
d. Dua
atau tiga permain boleh memukul bola pada saat yang sama (serentak)dan hal itu
di hitung sebagai dua atau tiga kali pukulan (kecuali membendung)
e. Jika
dua atau tiga permain menjangkau bola tetapi hanya satu permain yang memukulnya
maka dihitung satu pukulan
7.
Permainan Dekat Net
a. Seorang
pembendung (bloker) boleh menyentuh bola di daerah lawan, asal tidak menggangu
permain lawan (menyentuh bola sebelum dipukul lawan)
b. Setelah
melakukan serangan (smash) tangan boleh melewati net / masuk ke daerah lawan
c. Boleh
melewati ruang permain lawan di bawah net, asalkan tidak mengganggu permain
lawan
d. Tidak
boleh menyentuh / menginjak garis tengah
e. Bagian
dari badan tidak boleh menyentuh lapangn lawan
8.
Bola Keluar
Bola dinyatakan keluar apabila :
a.
Jatuh seluruhnya di sisi luar garis – garis batas lapangan
b.
Menyentuh bola diluar lapangan
c.
Menyentuh antena , tali, tiang atau net di luar batas antenna
9.
Kesalahan – Kesalahan Pada Saat
Bermain
a.
Bola dipukul menyentuh antena /rods
b.
Bola dipukul keluar lapangan
c.
Bola dipukul menyentuh suatu benda di luar lapangan
d.
Pemain menyentuh net
e.
Pemain baris belakang melakukan smash dari depan garis serang
f.
Seorang pemain memukul bola dua kali berturut – turut (kecuali
memblok)
g.
Pemain pengganti masuk lapangan dengan melapor
10.
Kesalahan – Kesalahan Pada Saat
Servis
a.
Bola servis menyentuh antena
b.
Pada saat memukul bola , kaki menginjak garis lapangan
c.
Bola tidak dilambungkan terlebih dahulu
d.
Bola dipukul keluar lapangan
e.
Mengulur – ulurkan waktu / memperlambat permainan
f.
Servis dari luar garis perpanjangan lapangan.
E. Teknik
Dasar Permainan Bola Voli
1.
Servis Tennis (Tennis Servis)
a.
Sikap pemulaan
Berdiri dengan kaki kiri ke depan,
bola di pegang dengan dua tangan (tangan kiri menyangga bola dan tangan kanan
memengang bagian atas).
b.
Pelaksanaan
Bola dilambungkan dengan tangan kiri
ke atas kurang lebih meter di atas kepala. Tangan kanan
segera ditarik kebelakang atas kepala , telapak tangan menghadap ke depan.
Kemudian bola dipukul dengan tangan pada bagian belakang atas, dibantu dengan
lecutan pergelangan tangan, sehingga jalannya bola top spin (berputar ke
depan). Gerakan diakhiri dengan melangkahkan kaki ke depan
2.
Servis Mengapung(Floanting Servis)
a.
Sikap permulaan
Berdiri dengan kaki kiri ke depan ,
bola dipengan dengan tangan kiri, tangan kanan berada di samping atas kepala
setinggi pelipis.
b.
Pelaksanaan
Bola dilambungkan dengan
tangan kiri tidak terlalu tinggi ke atas kanan. Begitu bola melambung ke atas
setinggi kepala, bola segera di pukul dengan tangan kanan di bagian tengah
belakang. Pada saat memukul bola tidak ada gerakkan/lecutan pergelangan tangan,
sehingga jalannya mengapung /mengambang. Gerakkan diakhiri dengan melangkahkan
kaki ke depan.
Pada servis mengapung sikap tangan
dalam keadaan menggenggam atau ibu jari dilipat ke dalam menempel pada telapak
tangan.
Penghitungan angka
Aturan
permainan dari bola voli adalah:
1. Jika
pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola
dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve
yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika
tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
F. Posisi
Pemain
Posisi pemain bola voli dibagimenjadi dua
kelompok yaitu :
1.
Pemain posisi depan 3 orang yaitu posisi 2, 3, dan 4
2.
Pemain posisi belakang 3 orang yaitu posisi 1, 6, dan 5
Posisi 2, 3, dan 4 bertugas sebagai penyerang sekaligus pertahanan di daerah
atas net (blok). Posisi 5, 6, dan 1 bertugas sebagai pertahanan di daerah
belakang dan tidak boleh melakukan blok maupun serangan dari daerah depan.
Posisi 1 melakukan servis pada awal permainan.
PERMAINAN
BOLA VOLY
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam pemainan dan olahraga bola
voli dapat membuat tubuh menjadi sehat karena mengeluarkan keringat dari tubuh.
Bola voli juga dapat mehilangkan atau menghidari kejenuhan siswa / siswi dalam
mempelajari teknik dasar pemain bola voli. Karena, pemainan dan olahraga bola
voli mempunyai peraturan yang dimodifikasi yang membuat siswa / siswi dapat
mehilangkan atau menghindari kejenuhan ketika belajar atau memainkan permainan
atau olahraga bola voli ini.
B.
Saran
Dalam
rangkah memainkan permainan bola voli ini, permainan ini dapat dilakukan dengan
cara membuat lapangan kecil dengan teknik passing bawah dan cara servis tangan
bawah , dan hendaklah dalam permainan atau olahraga bola voli ini ditekankan
penggunaan teknik yang benar dan terarah sehingga bisa lebih meningkatkan
penguasaan teknik nya dalam permainan bola voli itu sendiri. Dan bagi orang
yang kelebih lemak, mungkin dengan memainkan permainan bola voli ini bisa
membakar lemak karena hasil pembakaran yaitu dengan mengeluarkan keringat bias
sedikit demi sedikit membuat kita mempunyai tubuh yang ideal.
DAFTAR PUSTAKA
ü
http://www.scribd.com/doc/83325093/Makalah-Olah-Raga-Bola-Volley
Tidak ada komentar:
Posting Komentar