MAKALAH PENJAS ORKES
“KARATE”
KATA
PENGANTAR
Assalamu
‘alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya
lah kami dapat menyesaikan penulisan Makalah “OLAHRAGA
KARATE” yang penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Penjas orkes. Tak lupa shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada
Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh
umatnya.
Penulis
mengakui dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan sehingga
hasilnya jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak
kiranya memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Besar
harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian guru bidang studi Penjasorkes dan mudah-mudahan isi
dari makalah penulis ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang
membaca makalah ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini
terselesaikan.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya Penjas
Orkes.
Terima
Kasih
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. 1
KATA PENGANTAR............................................................................. 2
DAFTAR ISI ......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ..................................................................................................... 4
B. Tujuan
................................................................................................................... 4
C. Manfaat
................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah karate ....................................................................................................... 5
B. Peralatan Dalam Pertandingan Karate .................................................................. 5
C. Karate di Indonesia ....................................................................... 6
D. Tujuan Berlatih Karate .................................................................. 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 8
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di tahun 1964, kembalilah ke
tanah air salah seorang mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan kuliahnya
bernama Drs. Baud A.D. Adikusumo. Beliau adalah seorang karateka yang
mendapatkan sabuk hitam dari M. Nakayama, JKA Shotokan. Ia mulai mengajarkan
karate. Melihat banyaknya peminat yang ingin belajar karate, dia mendirikan
PORKI (Persatuan Olahraga Karate-Do Indonesia) yang merupakan cikal bakal FORKI
(Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia). Sehingga beliau tercatat sebagai
pelopor seni beladiri Karate di Indonesia.
Setelah beliau, tercatat
nama putra-putra bangsa Indonesia yang ikut berjasa mengembangkan berbagai
aliran Karate di Indonesia, antara lain Bp. Sabeth Mukhsin dari aliran
Shotokan, pendiri Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) dan Federasi Karate
Tradisional Indonesia (FKTI), dan juga dari aliran Shotokan adalah Anton
Lesiangi (pendiri Lembaga Karate-Do Indonesia/LEMKARI, yang pada dekade 2005
karena urusan internal banyak anggota Lemkari yang keluar dan dipecat yang
kemudian mendirikan INKANAS (Institut Karate-do Nasional) yang merupakan
peleburan dari perguruan MKC (Medan Karate club). Kabarnya, perguruan ini
sekarang menjadi besar dan maju, tidak kalah dengan LEMKARI.
Aliran Shotokan adalah yang
paling populer di Indonesia. Selain Shotokan, Indonesia juga memiliki
perguruan-perguruan dari aliran lain yaitu Wado dibawah asuhan Wado-ryu
Karate-Do Indonesia (WADOKAI) yang didirikan oleh Bp. C.A. Taman dan Kushin-ryu
Matsuzaki Karate-Do Indonesia (KKI) yang didirikan oleh Matsuzaki Horyu. Selain
itu juga dikenal Bp. Setyo Haryono dan beberapa tokoh lainnya membawa aliran
Goju-ryu, Bp. Nardi T. Nirwanto dengan beberapa tokoh lainnya membawa aliran
Kyokushin. Aliran Shito-ryu juga tumbuh di Indonesia dibawah perguruan GABDIKA
Shitoryu dan SHINDOKA.
Pada tahun 1972, 25
perguruan Karate di Indonesia setuju untuk bergabung dengan FORKI (Federasi
Olahraga Karate-Do Indonesia), yang sekarang menjadi perwakilan WKF (World
Karate Federation) untuk Indonesia. Dibawah bimbingan FORKI, para Karateka
Indonesia dapat berlaga di forum Internasional terutama yang disponsori oleh
WKF.
B.
Tujuan
·
Dapat mengetahui Tentang Karate
·
Dapat mengetahui peraturan Karate
C.
Rumusan Masalah
·
Mengetahui cara cara melakukan pertandingan karate
·
Mengetahui tata cara karate
·
Bagai mana peraturan karate
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Karate
Karate (空 手 道) adalah seni bela
diri yang berasal dari Jepang.
Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri
ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu
karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang
tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa
(Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar
lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua
kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
Menurut Zen-Nippon
Karatedo Renmei/Japan
Karatedo Federation (JKF) dan World
Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama
yaitu:
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut
serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas
itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke
berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur,
walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF".
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang
adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF
(dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations).
Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang
mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama
untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung",
berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".
B. Peralatan dalam pertandingan karate
Peralatan yang diperlukan dalam pertandingan karate
1.
Pakaian karate (karategi) untuk kontestan
2.
Pelindung tangan
3.
Pelindung tulang kering
4.
Ikat pinggang (Obi) untuk kedua kontestan berwarna
merah/aka dan biru/ao
5.
Alat-alat lain yang diperbolehkan tapi bukan menjadi
keharusan adalah:
o
Pelindung gusi (di beberapa pertandingan menjadi
keharusan)
o
Pelindung tubuh untuk kontestan putri
o
Pelindung selangkangan untuk kontestan putera
6.
Peluit untuk arbitrator/alat tulis
7.
Seragam wasit/juri
o
Baju putih
o
Celana abu-abu
o
Dasi merah
o
Sepatu karet hitam tanpa sol
8.
Papan nilai/n scoring board
9.
Administrasi pertandingan
10. bendera merah
& biru untuk juri
11. Peluit untuk
wasit
Tambahan: Khusus untuk Kyokushin, pelindung yang dipakai
hanyalah pelindugn selangkangan untuk kontestan putra. Sedangkan pelindung yang
lain tidak diperkenankan.
C. Olahraga Karate di
Indonesia
Karate masuk di Indonesia bukan dibawa
oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli
ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963
beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto
Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka
inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia,
dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga
Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Beberapa
tahun kemudian berdatangan ex Mahasiswa Indonesia dari Jepang seperti Setyo
Haryono (pendiri Gojukai), Anton Lesiangi, Sabeth Muchsin dan Chairul Taman
yang turut mengembangkan karate di tanah air. Disamping ex Mahasiswa-mahasiswa
tersebut di atas orang-orang Jepang yang datang ke Indonesia dalam rangka usaha
telah pula ikut memberikan warna bagi perkembangan karate di Indonesia.
Mereka-mereka ini antara lain: Matsusaki (Kushinryu-1966), Ishi (Gojuryu-1969),
Hayashi (Shitoryu-1971) dan Oyama (Kyokushinkai-1967).
Karate ternyata memperoleh banyak
penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi
(Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh
masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai
aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut,
sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan
adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam
upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres
ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama
Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat
ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar/PB.
telah dipimpin oleh 6 orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun
mengalama 3 kali perobahan masa periodisasi yaitu ; periode 5 tahun (ditetapkan
pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977)
periodisasi 3 tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan
periode tahun 1997 – 1980) dan periodisasi 4 tahun ( Berlaku sejak kongres
tahun 1980 sampai sekarang).
D. Tujuan Berlatih
Karate
1. Karate Sebagai Beladiri
Karate sudah sangat
jelas memang terlahir atau terbentuk sebagai seni beladiri. Keunikan karate
dari beladiri lainnya adalah semua teknik beladiri ada dalam karate. Mungkin
hanya pandangan awam saja yang menganggap karate hanya beladiri yang
menggunakan atau hanya mengandalkan tangan saja. Semua itu pernyataan yang sangat
salah.
Pada kenyataannya karate adalah beladiri yang memanpaatkan semua
anggota tubuh semaksimal mungkin bisa menjadi senjata yang mematikan. Seperti
tangan, kaki, bahkan kepala sekali pun.
2. Karate Sebagai Olahraga
Untuk hal ini saya tidak perlu menjelaskan secara gamblang. Setiap
gerakan beladiri sudah pasti termasuk gerakan olahraga. Beda lagi dengan mereka
yang memang berlatih hanya untuk merusak dirinya sendiri.
3. Karate Sebagai Prestasi
Karate sport sudah berkembang di era modern saat ini. Dan bisa
menjadikan ajang mengukir prestasi sebanyak-banyaknya bagi para
karateka-karateka muda bangsa ini. Dan tidak perlu takut akan cidera meski
kadang dalam suatu pertandingan cidera tidak dapat dipungkiri. Karna peraturan
federasi karate dunia ( WKF ) sudah membuat peraturan pertandingan sedemikian
rupa yang meminimalisir dari hal-hal yang tidak diinginkan. ( seperti : cidera,
patah tulang, dll )
4. Karate Sebagai Filosofi Hidup
Butuh waktu lama untuk lebih memahami hal ini. Bahkan untuk tingkatan
DAN pun saya rasa belum semua memahaminya. Begitu juga saya sendiri.
Jadi buat sobat yang baru mau belajar karate tidak perlu ragu. Ayo
berlatih di dojo dengan semangat yang gigih. Karena hanya orang-orang yang
punya semangat, konsisten, fokus, tanggung jawablah yang akan menjadi orang
sukses dalam hal apapun itu.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Karate atau karate-do merupakan
salah satu seni bela diri timur. Pada umumnya, karate lebih digambarkan dengan
gerakan serangan dan belaan kaki dan tangan secara menyeluruh. Konsep yang
diamalkan adalah berdasarkan kepada kefahaman umum adalah serangan-serangan
lurus dan mendatar.
Serangan biasa ditujukan kepada
pertemuan urat walaupun hanya untuk tumbukan dan belaan. Terdapat pelbagai variasi
tumbukan dan gerakan tumbukan yang mana amat sukar untuk ditahan atau
ditangkis, ditangkap dan kunci. Tumbukan bergaris dan membulat adalah digunakan
secara serentak dan tidak mempunyai penamat yang mutlak. Kebanyakan karate yang
diperkenalkan pada masa kini merupakan satu olahan kepada peringkasan seni
beladiri yang terdahulu seperti kempo dan sebagainya
B. Saran
Bela diri pada waktu itu hanya
bersifat mempertahankan diri dari gangguan binatang buas dan alam sekitarnya.
Namun sejak pertambahan penduduk dunia semakin meningkat, maka gangguan yang
datang dari manusia mulai timbul sehingga keinginan orang untuk menekuni ilmu
bela diri semakin meningkat. Jadi kita harus mempelajari ilmu membela diri
untuk menjaga dari gangguan orang lain.
http://id.wikipedia.org/wiki/Karate
Makalahnya lengkap dan berbobot, bisa untuk belar.
BalasHapusteknik dasar bola basket
halo gamer sejati di indonesia, aku ingin memberitakan permainan uang asli yang lagi booming belakangan ini di kalangan masyarakat, yang umumnya pada anak muda, dimana disini kami menawarkan banyak permainan yang mungkin gamer-gamer sekalian ingin coba, langsung saja kita klik permainan yang anda inginkan !!
BalasHapus- KINGKONG
- JOKER123
kami dari situs atau website DISNEYSLOT memberikan banyak promo loch guys buat kalian, nah silakan lihat di bawah ini ya :
*Bonus New member 50%
*Bonus Next Deposit 20% maks 300rb ( ex : deposit 50rb bonus 10rb ( bisa di klaim 30x ) )
*Bonus cashback 5%
*Dan Lain Lain
ayo buruan daftar Kesini !!